Infeksi oportunis merupakan infeksi yang sering terjadi dengan manifestasi berat pada pasien dengan sistem imun lemah termasuk anak dengan HIV/AIDS (ADHA). Semua orang yang terinfeksi HIV rawan mendapat infeksi oportunis, namun preva- lensi dan insidensi infeksi oportunistik terkait HIV beraneka ragam, dapat tergan- tung pula dari endemisitas penyakit infeksi pada suatu negara. Infeksi oportunis merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas di an- tara anak dengan HIV/AIDS hingga 94,1% kematian berkaitan dengan HIV, kec- uali bila infeksi oportunis segera dikenali, diobati, dan pasien dalam ARV, maka akan memengaruhi luaran terapi. Di negara dengan pendapatan menengah ke bawah, infeksi oportunis yang sering ditemukan adalah tuberkulosis (TB), kandidiasis oral, varisela zoster, pneumocystis pneumonia, pneumonia bakteri, herpes zoster, dan infeksi dermatofita Beberapa agen infeksi oportunis berupa bakteri, virus, jamur dan parasit. Infeksi bakteri pneumokokus, HiB, meningokokus, MRSA, dll.; Mycobacterium tuber- culosis; Mycobacterium avium complex disease; Sifilis. Infeksi Virus: Virus hepatitis B; Virus hepatitis C; Infeksi herpes simpleks; Virus varicela zoster; Cytomegalovirus; HHV 8; HPV; Influenza. Infeksi jamur: Infeksi candida; Pneumocystis jirovecii; Coccidiomy- cosis; Cryptococcosis; Histoplasmosis. Infeksi parasit: Toksoplasmosis; Giardiasis; Ma- laria, merupakan mikroorganisme penyebab IO yang akan dibahas dalam buku ini, karena cukup sering ditemui pada ADHA di Indonesia. [21 cm, A5, 312 halaman hitam putih, hvs, softcover].