Jamur Edible
Jamur edible telah lama dikembangkan di beberapa negara Asia terutama di China, Jepang, Korea dan Indonesia. Indonesia sebagai negara tropis berprospek besar untuk mengembangkan jamur alam yang merupakan kekayaan hayati yang sangat tersedia untuk dijadikan pilihan alternatif pangan fungsional. Pangan fungsional sangat dibutuhkan Indonesia di tengah pertumbuhan penduduk yang pesat. Di dalam jamur terdapat nilai nutrisi dan gizi kombinasi dari hewan dan tumbuhan sekaligus. Menurut peneliti Puslitbio LIPI (2018) menyatakan bahwa “Jamur nilai gizinya hampir menyerupai hewan, asam aminonya dan protein tinggi sama dengan hewan, tidak mengandung kolesterol. Selain bernilai gizi tinggi, jamur juga merupakan komoditas sayuran yang mudah dikembangkan dengan cara organik. Tidak perlu menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga ramah lingkungan. Pada buku ini dijelaskan 14 jenis jamur edible dimulai dari sifat tumbuh, nutrisi dan cara budidayanya yang merupakan hasil review dari beberapa referensi. Penelitian yang telah dilakukan selama kurun waktu 25 tahun mulai dari pembibitan jamur, pengaruh limbah cair tahu dan ampas tahu serta pengaruh limbah daun pisang sebagai nutrisi bibit sampai produksi jamur tiram putih, ros, coklat dan abu, begitu juga budidaya jamur siitake, enoki dan jamur kuping. Semoga informasi ini dapat menambah cakrawala dan wawasan bagi peminat peneliti dan praktisi jamur edible.
- ISBN
- Kategori
- Tahun
- Penerbit
- Bahasa
Masukan kode promo tersebut saat checkout