Sejarah Kabupaten Tulungagung

Sejarah Kabupaten Tulungagung
Tulisan ini membahas secara komprehensif sejarah awal kawasan Tulungagung dengan menelusuri aspek ekologis, geologis, arkeologis, dan antropologisnya sejak masa prasejarah hingga awal pembentukan identitas daerah. Secara geomorfologis, Tulungagung terletak di antara pegunungan kapur selatan dan Gunung Wilis, dengan karakteristik rawa-rawa purba yang terbentuk sejak Kala Plestosen. Kondisi ekologis ini membentuk pola kehidupan awal manusia yang hidup berdampingan dengan alam rawa, gunung, dan sungai Brantas. Berdasarkan temuan arkeologis seperti Homo Wajakensis di Campurdarat, diketahui bahwa kawasan ini telah dihuni sejak sekitar 40.000 tahun lalu. Manusia Wajak dianggap sebagai Homo sapiens awal yang menjadi bagian penting dalam evolusi manusia di Asia Tenggara. Jejak hunian berikutnya menunjukkan perkembangan budaya dari Paleolitik, Mesolitik hingga Neolitik dan Megalitikum, ditandai dengan peninggalan gua hunian, menhir, dolmen, dan sarkofagus. Bukti-bukti ini menunjukkan adanya kontinuitas kehidupan sosial-budaya dari masa prasejarah menuju era Hindu-Buddha. Selain itu, pembahasan mengenai asal-usul nama “Tulungagung” diuraikan dari perspektif linguistik dan folklor, yang bermakna “sumber air besar” atau “pertolongan besar”, menggambarkan transformasi lingkungan rawa menjadi lahan subur yang membawa kemakmuran bagi masyarakat. Dengan demikian, Tulungagung bukan hanya memiliki nilai geologis dan arkeologis penting, tetapi juga menjadi pusat awal perkembangan peradaban manusia di Jawa Timur bagian selatan yang terus berlanjut hingga masa sejarah
- ISBN
- Tahun
- Penerbit
- Bahasa
Masukan kode promo tersebut saat checkout

